1. Baku, Azerbaijan
Dikelilingi oleh Iran, Georgia, Rusia dan Armenia di Laut Kaspia,
Azerbaijan telah lama hub minyak. Akibatnya, Baku, ibukota, menderita
dari tingkat yang mengancam hidup dari polusi udara yang dipancarkan
dari pengeboran minyak dan pengiriman.
2. Dhaka, Bangladesh
Terletak di Asia selatan, antara Burma dan India, Dhaka, ibukota
Bangladesh pertempuran dengan ancaman pencemaran air. Permukaan air
sering tebal dengan penyakit dan polusi dari penggunaan pestisida
komersial.
3. Antananarivo, Madagascar
Madagaskar, terletak di pantai tenggara Afrika di Samudra Hindia,
membuat daftar tahun ini dengan ibukota, Antananarivo. Terkenal ragam
flora dan fauna yang unik, Madagaskar sering disebut sebagai benua
kedelapan di dunia, tapi dampak dari populasi manusia dengan cepat
meninggalkan jejak.
4. Port au Prince, Haiti
Kekerasan negara dan korupsi politik terinspirasi dengan baik
didokumentasikan. Sama-sama berbahaya: udara dan air. Melayani sebagai
salah satu pelabuhan utama di pulau Hispaniola, Port au Prince merupakan
pusat pembangunan ekonomi Haiti.
5. Mexico City, Mexico
Mexico City, ibukota Meksiko, dan ibukota polusi udara Amerika Utara,
estimasi emisi ozon tidak sehat hampir 85% tahun ini. lokasi geografis
Meksiko – di tengah sebuah kawah gunung berapi dan dikelilingi oleh
pegunungan – hanya berfungsi untuk mengunci di polusi udara.
6. Addis Ababa, Ethiopia
Addis Ababa, ibukota Ethiopia, wajah salah satu masalah sanitasi
terburuk di kedua benua Afrika dan juga di dunia. Kurangnya
program-program sanitasi yang memadai mengakibatkan kematian bayi.
7. Port Harcourt, Nigeria
Masalah dengan pembuangan sampah terus mencemari sungai-sungai Nigeria,
terutama yang mempengaruhi penduduk di Port Harcourt. Daerah ini tidak
memiliki strategi untuk mencegah tumpahan minyak dan pencemaran, dan
metode-metode pembersihan setelah bencana memerlukan perbaikan yang
banyak.
8. Luanda, Angola
Terletak di pantai Angola dengan Samudra Atlantik di barat, Luanda
adalah kota pelabuhan terbesar. Studi dari beberapa instansi, termasuk
UNICEF dan Oxfam, menunjukkan bahwa sebagian besar penduduk di Luanda
air minum kualitas berbahaya miskin dan dalam beberapa kasus. Sebagian
besar ini sebagian penduduknya tinggal di pemukiman yang disebut
musseques dibangun di atas sampah mengeras. Air datang ke pemukiman ini
di tangki swasta, yang secara konsisten menunjukkan tingkat tentang
kaporit.
wah ternyata negara kita Indonesia masih termasuk bersih padahal pusat kota nya (Jakarta) kotor :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar