1. Aktifkan speaker. Menggunakan speaker saat berbicara
akan mengurangi energi atau tingkat kekuatan radiasi ponsel. Semakin
jauh Anda dari antena ponsel, semakin rendah sinyalnya. Kabel headset
pada banyak ponsel juga bisa bertindak sebagai antena, sehingga dapat
mengirimkan sejumlah radiasi elektromagnetik ke kepala Anda.
2. SMS-an saja.
Bila hobi Anda SMS-an, ini saatnya Anda memaksimalkan hobi Anda.
Mengirim teks membatasi durasi paparan radiasi, dan menjaga jarak ponsel
dari kepala dan tubuh kita. Namun perhatikan juga, pria sebaiknya tidak
SMS-an sambil memangku ponsel. Jumlah studi yang menemukan kerusakan
vitalitas dan motilitas (sperma yang dapat bergerak sendiri secara
spontan) sperma dilaporkan meningkat. Bisa jadi, hal ini pun tak akan
baik pengaruhnya pada rahim.
3. Pilih offline mode. Saat ponsel tidak digunakan, biasakan untuk mematikannya. Atau, atur menjadi offline, standalone, atau flight mode, yang akan mematikan transmitter-nya
namun masih memungkinkan Anda untuk menggunakan ponsel untuk main game
atau mendengarkan musik. Pokoknya, membuka aplikasi lain kecuali
menelepon dan browsing internet.
4. Dari kuping kiri ke kuping kanan.
Bila ada kondisi yang mengharuskan Anda menelepon, cobalah memindahkan
ponsel dari telinga kiri ke telinga kanan berulang kali. Hal ini bisa
membatasi paparan pada satu sisi kepala saja, yang sering dikaitkan
dengan meningkatnya risiko tumor otak dan kanker kelenjar ludah pada
telinga yang sering digunakan untuk mendengarkan ponsel.
5. Hindari ruang sempit.
Saat berada di lift, kereta, atau mobil, sebaiknya tak usah
sering-sering menelepon. Lagipula, menggunakan ponsel saat mengemudi
juga akan membahayakan keselamatan Anda maupun pengguna jalan raya
lainnya, kan?
6. Perhatikan sinyalnya. Jangan
menggunakan ponsel ketika sinyalnya lemah, atau ketika Anda sedang
berkendara di dalam mobil yang melaju sangat cepat (kereta api juga
termasuk). Hal ini secara otomatis akan memicu kekuatan sinyal hingga
maksimum, karena ponsel berusaha terhubung ke antena relay yang baru.
7. Jangan lama-lama.
Menelepon sebaiknya tidak usah terlalu lama. Cukup untuk membuat janji
dengan klien, atau mengingatkan anak untuk makan, misalnya. Jika Anda
ingin ngobrol dengan teman SD yang baru ketemu di Facebook, sebaiknya
gunakan telepon rumah. Atau, ketemuan saja di rumah atau di tempat
ngopi. Lebih puas, kan? Jangan lupa, risiko tumor otak dimulai pada
tingkat paparan kumulatif yang relatif rendah.
8. Kurangi bermain-main dengan smartphone.
Perangkat seperti BlackBerry atau iPhone menghasilkan emisi yang lebih
tinggi daripada ponsel, karena mereka bergantung pada energi dari
baterai untuk melakukan aktivitas e-mail, koneksi internet, dan men-display warna.
9. Jauhkan ponsel ketika belum tersambung.
Setelah menekan tombol nomor ponsel teman Anda, jangan langsung
mendekatkan ponsel ke telinga. Saat itu, ponsel itu sedang berusaha
terkoneksi, dan sedang mengirimkan sinyalnya yang terkuat.
10. Jangan mengantungi ponsel.
Dalam suatu penelitian, ditemukan bahwa pria yang membawa ponselnya di
dalam saku celana cenderung memiliki jumlah sperma yang 25 persen lebih
rendah dibandingkan dengan kelompok pria lain yang tidak menyimpan
ponselnya di saku celana. Bagian lain dari tubuh menyerap radiasi pada
intensitas yang berbeda, dan jaringan testikular kemungkinan juga lebih
mudah diserang.
11. Jangan meletakkan ponsel di tempat tidur.
Anda memang membutuhkan alarm pada ponsel untuk membantu Anda bangun
pagi. Tetapi, jangan meletakkan ponsel di dekat posisi kepala Anda.
Medan elektromagnetik bisa mengurangi produksi melatonin pada tubuh, dan
penyapu radikal bebas yang dapat melindungi sel-sel tubuh Anda dari
kerusakan DNA. Seperti Anda tahu, kerusakan DNA dapat meningkatkan
risiko kanker dan penyakit lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar